memang yang terbaik untuk bayi kita. Ga ada duanya. No doubt about it. Walaupun dalam proses menyusui, yang idealnya, selama 2 tahun pasti ada pasang surutnya, tapi gw yakin setiap Ibu pasti berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terus menyusui bayinya. Success level sih beda-beda ya.. Namanya juga perjalanan panjang, 2 tahun gitu loohhh...
Dulu waktu hamil, gw juga baru tau bahwa menyusui is a very big deal, maklum... di keluarga santai banget mengenai hal menyusui, jadi gw ga terlalu ter-exposed sama urusan menyusui. Gimana caranya menyusui, apa itu asip, pijet asi, botol untuk asip, masa ketahanan asip, daann sebagainya. Semua gw tau pas ikut seminar 3 hari yang diadakan oleh AIMI ASI. Bagus banget seminarnya, highly recommended untuk calon ibu baru.
1 hal yang waktu itu kurang highlighted, yaitu mengenai donor ASI. Informasi mengenai donor ASI baru-baru ini gw dapetin dari salah satu milis yang gw ikutin. Jadi ternyata, masalah donor ASI ini juga penting untuk kita ketahui untuk nantinya jadi pertimbangan.
Jadi ternyata di Indonesia ini bebas banget dalam mendonorkan / menerima donor ASI. Bisa langsung dari Ibu yang mensupply ke Ibu yang membutuhkan, atau disalurkan melalui AIMI ASI. Tapi ternyata, di negara-negara maju seperti Amerika, pendonoran ASI dilakukan oleh bank ASI. Dilakukan screening untuk mengetahui tingkat kesehatan pendonor. Dengan adanya screening ASI ini, penerima donor jadi terjamin menerima ASI yang bebas dari penyakit dan sehat untuk si bayi. Namun, untuk negara yang mayoritas beragama Islam, issuenya lebih kompleks lagi, karena di Islam ada yang namanya saudara sepersusuan, sementara kalo menerima ASI dari bank ASI maka ga ketahuan saudara sepersusuannya perempuan atau laki-laki. Untuk itu, di Indonesia, penerima donor ASIP harus tau banget soal milk heating, sehingga bisa melakukan milk heating sendiri.
Mengenai cara milk heating dapat dilakukan dengan cara yang dipaparkan oleh AIMI ASI.
Semoga bermanfaat ya informasi ini..
Salam ASI
No comments:
Post a Comment